Beberapa waktu yang lalu saya sengaja mencari video apa yang terjadi di Suriah. Awalnya karena saya penasaran mengapa negara yang tadinya damai ini setiap hari mengisi headline media yang saya baca. Sebut saja New York Times, Guardian hingga Republika dan Kompas.
|
tampak dalam monumen pers |
So! What can I tell you about the museum?
(Night At The Museum- The
Movie)
Pada hari Selasa lalu saya
menyempatkan diri berkunjung ke Monumen Pers Nasional Surakarta. Bagi yang
belum tahu letaknya berada di Jalan Gajah Mada No. 59 atau lebih mudahnya kalau
berkunjung ke Solo cobalah tanya letak Monumen Pers, biasanya orang menunjukkan
lokasinya. Terletak di pusat kota Monumen Pers ini ketika saya kunjungi sedang
ada pameran dengan tema “ Peran Media Massa dalam kerangka Kebhinekaan” Tema
yang menurut saya Orba banget hehehe.. tapi terlepas dari itu, saya memang
tertarik dengan sejarah Pers Indonesia setelah membaca Novel nya Pramoedya A
Toer Tetralogi Pulau Buru. Di novel yang
terdiri dari 4 episode itu bercerita tentang perjalanan Indonesia dalam abad 19
menjelang kemerdekaan. Si tokoh sendiri bernama Minke seorang anak priyayi yang
dalam cerita akhirnya mendirikan media
massa untuk menyuarakan pendapat bangsa yang terjajah pemerintah Belanda. Usut punya
usut ternyata tokoh Minke ini tokoh asli yang di rekayasa oleh Pramoedya. Tokoh
ini bernama Tirto Adhi Soerjo seorang anak bupati yang mendirikan koran
berjudul Medan Prijaji. Nah dari
sinilah saya penasaran siapa sebenarnya Tirto itu, makanya saya pengen main ke
Monumen Pers