Mana mungkin aku membenci malam? Ujar lelaki itu memecah keheningan
Tentu kau bisa membencinya, bukankah bagimu hidup hanya di antara fajar saat datang dan senja ketika pulang?
Benarkah aku berkata demikian? Ah seharusnya kau tahu, kenangan pun kadang tak setia dengan ingatan
Kali ini perempuan itu diam, dia paham hidup bukanlah hasil akhir perjalanan, namun sekedar penundaan atas kepahitan
Kalau begitu segera jemput aku sebelum malam, perempuan itu menjawab sambil menyesap minuman yang dipesannya tadi
Di pinggir jalan sebelum pelabuhan, mereka saling beradu dalam genggaman
Masing-masing menjawab pesan saat hujan menerjang
Wrote by Kecoamonolog