Negeri Necrophilia

Daripada bengong mending nulis..

Siapa tokoh yang menurut kamu pantas menjadi pemimpin negara ini? dan saya terdiam tak bisa menjawab pertanyaan sepele itu. Mungkin tidak hanya saya,tapi kawan kawan juga pernah mengalaminya. Di saat Venezuela bangga dengan sesosok Chavez, Iran dengan Ahmadinejadnya, Kuba dengan Fidelnya kita hanya bisa terdiam. Alhasil tokoh tokoh lama pun dihidupkan kembali padahal mereka sudah lama mati. Soekarno, Hatta, Tan Malaka, bahkan hingga Soeharto!(ironis kalo yang terakhir). Bangga dengan tokoh tersebut memang wajar tapi jika kita tinjau dengan filsafat post kapitalisme,
pemikiran mengidolakan tokoh yang sudah mati (bahkan sampai cinta) adalah salah satu penyakit psikologis yang dinamakan kelainan Necrophilia (cinta kepada mayat). Hal ini bisa terjadi karena sistem yang ada saat ini baik politik, hukum, sosial hingga budaya tidak bisa menghasilkan pemimpin yang ideal. Rebutan jabatan untuk mengincar materi adalah cerita berulang yang membuat masyarakat kita jenuh. Ketika kampanye politisi mengumbar janji, sudah menjabat lupa dengan janjinya malah menjadi teralienasi. Wajar jika kita saat ini tidak punya tokoh yang bisa diharapkan memimpin negeri ini, tapi tidak wajar terus mengharapkan tokoh yang telah mati bisa hidup lagi dan memimpin negeri.

Lalu apa solusi dari saya? Bangunkan diri sendiri,lakukan hal yang pasti! Daripada mengenang tokoh lebih baik ngobrol dengan tukang becak, buruh bangunan, penjual wedangan tentang bobroknya sistem ini. Berbicara dengan mereka adalah fakta sesungguhnya, bagaimana beras mahal harganya, spp yang semakin mahal serta obat tidak semurah dulu. Dari sana saya bisa mengambil hikmah sambil sedikit menceritakan bahwa ini bukan salah mereka, tapi inilah keadaan bangsa kita yang saat ini sedang dijajah. Saya jelaskan perilaku belanja elit yang bikin perut melilit, perjanjian hutang negara yang menghilang ke pengusaha kadang saya selingi pula dengan candaan bahwa mereka yang di atas udah lupa di mana bawahnya karena mereka terus bersyukur ke yang paling Atas.
Oke segitu dulu, saya harap bisa dibaca kegelisahan saya dan disebarkan lagi.
Salam :)

Share:

0 comments