When you were here before
Couldn't look you in the eye
You're just like an angel
Your skin makes me cry
You float like a feather
In a beautiful world
I wish I was special
You're so fucking special
But I'm a creep
I'm a weirdo
What the hell am I doing here?
I don't belong here
I don't care if it hurts
I want to have control
I want a perfect body
I want a perfect soul
I want you to notice
When I'm not around
You're so fucking special
I wish I was special
But I'm a creep
I'm a weirdo
What the hell am I doing here?
I don't belong here
Oh, oh
She's running out again
She's running out
She run run run run
Run
Whatever makes you happy
Whatever you want
You're so fucking special
I wish I was special
But I'm a creep
I'm a weirdo
What the hell am I doing here?
I don't belong here
I don't belong here
Aku sudah lupa bagaimana cara menghitung waktu, mungkin karena terlalu bahagia. Sehari, sebulan, setahunkah sejak kita jumpa? Yang jelas diriku berubah setelah bertemu denganmu.
Di kafe ini aku mengutuk lelaki muda bersama gadisnya yang duduk di sebelah sana. Bercengkerama seolah-olah dunia hanya milik mereka yang bercinta
Mungkin aku marah pada diriku sendiri karena yang bisa kulakukan hanya memeluk dirimu dalam kata-kata. Berusaha terus menyiasatimu yang bergemuruh di telinga
Lain lagi meja di belakangku, ya aku juga merutuknya. Serius sekali mereka membincang kuasa. Mereka buta, tadi di bawah sana ada kakek tua mengaduk sampah untuk sekedar mengisi perutnya
Di sela asap rokok yang kuhembuskan, di gelas air neraka yang sudah kuhabiskan, degup kota ini menyadarkan : Alih-alih menghilang kau justru tambah berisik di ingatan
Yang kita ragukan hanya keragu-raguan
Persetan dengan Descartes yang mencari kepastian, sebab selalu ada makna yang lain dari logika persetujuan. Makna yang menjadi sublim, menjadi mungkin
Marx berkata realitas dunia adalah dialektika, perjuangan mewujudkan sama rata sama rasa. Luput dia barangkali karena perang hanyalah masalah tafsir kata-kata
Derrida bersabda selalu ada makna yang tertunda, pada tanda, penanda dan petanda. Maka runtuhlah kata-kata karena ini hanya masalah kuasa
Aku mencintai dirimu pada subuh,
pada gunung, pada sungai dan pepohonan
Aku mencintai dirimu pada siang, pada capung, desau hujan dan rumput yang berjatuhan
Aku mencintai dirimu pada senja, pada batu, kicau burung dan padi di hamparan
Aku mencintai dirimu pada malam, sunyi dan pada kesendirian
Pada sebuah meja di sebelah sana
Rasa rasanya tanganku tak bisa berhenti mengetik namamu dalam nadi-nadi puisi
Menapaki dirimu seperti rangkaian puzzle yang tak pernah kumainkan, lagu yang jarang kunyanyikan, sajak yang urung kubacakan
Pada sebuah meja di sebelah sana
Aku memimpikan semua kemuraman akan terbang pada spasi, kata mengembun semesta
Luruh pada suatu pesta saat senja mengiringimu tiba
Pada gelas kopi kedua
Aku memandangmu dari balik jendela
Terduduk tenang namun matamu penuh bercerita : tentang bintang, sungai, kota
Ada kesunyian yang terbentang
Ada keramaian yang tak terkatakan
Ada keagungan dalam keanggunan
Pada gelas kopi kedua
Berhamburan aksara di udara
Kata-kata yang kupungut sebagai doa
Sebelum jemputan tiba
Sebelum jemputan tiba