Pada Sebuah Kafe di Prawirotaman
/ 3:25:00 PM
Aku sudah lupa bagaimana cara menghitung waktu, mungkin karena terlalu bahagia. Sehari, sebulan, setahunkah sejak kita jumpa? Yang jelas diriku berubah setelah bertemu denganmu. Di kafe ini aku mengutuk lelaki muda bersama gadisnya yang duduk di sebelah sana. Bercengkerama seolah-olah dunia hanya milik
Wrote by Kecoamonolog
Kuasa Bahasa
/ 8:52:00 PM
Yang kita ragukan hanya keragu-raguan Persetan dengan Descartes yang mencari kepastian, sebab selalu ada makna yang lain dari logika persetujuan. Makna yang menjadi sublim, menjadi mungkin Marx berkata realitas dunia adalah dialektika, perjuangan mewujudkan sama rata sama rasa. Luput dia barangkali karena perang
Wrote by Kecoamonolog
Aku mencintai dirimu pada subuh, pada gunung, pada sungai dan pepohonan Aku mencintai dirimu pada siang, pada capung, desau hujan dan rumput yang berjatuhan Aku mencintai dirimu pada senja, pada batu, kicau burung dan padi di hamparan Aku mencintai dirimu pada malam, sunyi
Wrote by Kecoamonolog
Pada Sebuah Meja
/ 12:19:00 PM
Pada sebuah meja di sebelah sana Rasa rasanya tanganku tak bisa berhenti mengetik namamu dalam nadi-nadi puisi Menapaki dirimu seperti rangkaian puzzle yang tak pernah kumainkan, lagu yang jarang kunyanyikan, sajak yang urung kubacakan Pada sebuah meja di sebelah sana Aku memimpikan semua
Wrote by Kecoamonolog
Dalam Ingatan
/ 4:51:00 PM
Sebetulnya ingin kubunuh dirimu dalam ingatanku, tapi pisauku tak cukup tajam untuk melakukannya. Lagipula aku tak mampu mengenalmu meski dirimu yang hadir saat kuterjaga. Seperti malam kemarin misalnya, di antara mi instan dan kopi yang kusantap, kamu diam-diam menyelinap. Waktu berhenti sekejap aku
Wrote by Kecoamonolog
Perhentian
/ 5:52:00 PM
"Teruslah berjalan ini bukan perhentian, sudah terlalu banyak luka yang ditinggalkan" katanya Namun kereta-kereta itu masih terus berlalu-lalang. Terkadang melambatkan laju hanya sekedar untuk menengok keadaan berbasa-basi mengenang kejayaannya Beberapa juga memberi salam sambil merutuki nasib karena memasuki jalur yang salah. Pun mereka
Wrote by Kecoamonolog
Ode Sepertiga Malam
/ 7:49:00 AM
Mana mungkin aku membenci malam? Ujar lelaki itu memecah keheningan Tentu kau bisa membencinya, bukankah bagimu hidup hanya di antara fajar saat datang dan senja ketika pulang? Benarkah aku berkata demikian? Ah seharusnya kau tahu, kenangan pun kadang tak setia dengan ingatan Kali
Wrote by Kecoamonolog
Setiap lelaki itu ke kota Dia selalu hidupkan Ennoia di dinding batunya Aku tak peduli meski butuh seribu api untuk menyalakan, teriaknya. Tak satupun berani mengganggunya kecuali kesenangan Setiap lelaki itu ke kota Semua orang menyaksikannya dari beranda Mereka tahu yang lelaki itu
Wrote by Kecoamonolog
Pada lalu lalang yang tak kunjung mereda Pertemuan terjadi di antara jalan lintas zaman Dua orang bercerita dan mengada Pada mimpi dan ingatan masa silam Cerita mereka diselingi impian dan keangkuhan Saling bersautan dengan musik dan renungan Meresapi jalinan ide yang berjibaku dengan
Wrote by Kecoamonolog
Sajak Pelabuhan
/ 12:38:00 PM
Aku berjalan di bawah langit peradabanDikepung ribuan pertanyaanTentang kota yang penuh kegelisahandari kisah dinding penanda zamanAku menyaksikan kapal berlabuhBersiap tandaskan sauhSayup terdengar suara mesin mengaduhDi antara nelayan yang melepas peluhAku menantikan siang menghilangDitelan senja yang terabaikanLampu kota ramai berpendaranSaling bergegas damaikan kegelapan Aku
Wrote by Kecoamonolog
Di Restoran (Puisi Sapardi Djoko Darmono)
/ 5:38:00 AM
Kita berdua saja, duduk. Aku memesan ilalang panjang dan bunga rumput -- kau entah memesan apa. Aku memesan batu di tengah sungai terjal yang deras -- kau entah memesan apa. Tapi kita berdua saja, duduk. Aku memesan rasa sakit yang tak putus dan
Wrote by Kecoamonolog
Tak apa kau hentikan pertanyaan Toh suaramu masih jelas terngiang Tak apa kau gelapkan perasaan Toh dirimu berpendar di tiap sudut jalan Tak apa kau pergi menghilang Toh dirimu selalu kutemukan di setiap bait tulisan (Kamar Drakula)
Wrote by Kecoamonolog
Tentang Desa
/ 1:54:00 AM
Lama sudah tak berjumpa, sudah banyak yang berubah. Anak bayi menjadi remaja, para pemuda menjadi pekerja. Namun kehangatan obrolan di wedangan tak pernah hilang. Hingga larut malam, diselingi kepulan asap dan renyahnya gorengan. Ah kemudian jiwaku merindukan, masa kecil yang sudah menghilang, berlari-lari
Wrote by Kecoamonolog
Tentang cinta
/ 1:49:00 AM
Beranilah, jangan menjadi manja. Kelak jika nanti orang yang mencintaimu meninggalkanmu termasuk jika itu aku, kau akan tetap pulang dengan kepala tegak, tidak dengan tertunduk. Tunjukkan pada dunia kau perempuan hebat sebagaimana engkau terlihat, sebagaimana engkau terlihat Beranilah, jangan menjadi manja. Kelak jika
Wrote by Kecoamonolog
Sajak Ketiga
/ 11:06:00 PM
Kita bertemu pada suatu waktu Dimana ragu menjadi peluru Lalu menghujani ruh membiru Kita berpisah pada suatu kisah Dimana resah menjadi marah Dan membakar atom yang lengah Lantas apa yang kita sisakan ? Sejumput ingatan bernama kenangan Dan sebubuk hitam penyesalan Sejak
Wrote by Kecoamonolog
Sajak Kedua
/ 12:09:00 PM
Kita berkenalan sekali Bertemu beberapa kali Berjalan jalan berulang kali Berdua nonton sesekali Berbincang sekian kali Berjauhan seringkali Berjatuh cinta barangkali.. Kita berkenalan sekali Bertemu beberapa kali Berjalan jalan berulang kali Berdua nonton sesekali Berbincang sekian kali Berjauhan seringkali Berjatuh cinta barangkali..
Wrote by Kecoamonolog
Baca Juga
Cerita di Bandung Niy
Bandung, sudah lama saya ingin ke salah satu kota besar di era kolonial ini. Alasan utamanya saya belum pernah kesini kecuali dulu cuma...

Powered by Blogger.